Aku mempercepat langkahku menuju masjid Aqshal madinah yang terletak di depan asrama kami agar tidak ketinggalan shalat Shubuh. Berusaha agar tidak tidak terjangkiti penyakit buru-buru aku menahan sekuat mungkin keinginan untuk berlari mengejar ketertinggalan shalat berjamaah seperti yang dilakukan santri-santri SMP. Namun meski telah berusaha, aku tetap saja masbuk satu raka'at. Sebenarnya aku sudah bosan dengan keadaan ini, yaitu terlalu seringnya tertinggal untuk menjalankan shalat Shubuh berjama'ah. Bahkan, terkadang meskipun telah bangun lebih awal aku juga masih masbuk juga. Aku jadi malu dengan imam shalat yang selalu membalikkan badannya, berdzikir sambil melihat jama'ah shalat. Dan aku yakin, dia pasti melihatku dan hafal dengan wajahku. "Yee....Anak ini lagi..." mungkin dia berfikir seperti itu (semoga saja aku salah). Aaaah.... seharusnya aku lebih malu kepada Allah atas semua keteledoran ini.
Tanpa pikir panjang meratapi penyesalan, Aku pun segera memasuki barisan paling akhir, entah shaf yang ke berapa aku lupa, karena jumlah barisan tidak pernah menjadi perhatian khusus buatku. Bertakbir kemudian mendengarkan bacaan imam shalat yang sedang membaca surat ...... aahhh aku lupa. Kemudian imam rukuk setelah selesai membaca surat tersebut dengan diikuti seluruh ma'mum, begitu pun aku. Mengikuti seluruh gerakan shalat imam, mulai dari takbir, ruku', sujud dan gerakan shalat yang lain merupakan kewajiban bagi ma'mum. Ma'mum tidak boleh mendahului ataupun menunggu terlalu lama untuk mengikuti gerakan imam shalat apalagi melakukan gerakan lain yang menyelisihi gerakan imam. Karena imam itu dijadikan untuk diikuti, apabila imam melakukan takbiratul ihram, maka jama'ah atau ma'mum harus segera mengikutinya. Begitu juga ketika ia ruku', sujud, duduk diantara dua sujud, berdiri dan yang gerakan-gerakan shalat yang lainnya. (Untuk masalah mendahului dan mengikuti imam dengan jeda yang lama kita bahas lain kali aja ya)

Setelah mengucapkan salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri tanda berakhirnya shalat, aku segera berdiri guna menambah kekurangan satu rakaat. Ternyata, jama'ah yang masbuk pagi ini lumayan juga, hampir satu shaf atau barisan. Aku pun membaca surat Al-fatihah yang merupakan salah satu rukun shalat yang mana jika kita meninggalkannya (yaitu tidak membaca dengan melafadzkan surat Al-fatihah) maka batallah shalat kita dan harus mengulang. Kemudian dilanjutkan dengan membaca surat pendek. Aku lupa lagi....entah saat membaca Al-fatihah atau surat pendek, aku mencium bau yang tidak sedap. Dan aku langsung menduganya sebagai bau mulut dari ma'mum masbuk yang ada di sebelahku. Ya Allah..... baunya sangat luar biasaaaa.... ditambah pas waktu itu sedang menghirup udara sehingga membuat bau tersebut serasa menusuk hidungku ini. Dengan gerak refleks aku segera menghembuskan udara melalui hidungku sekerasnya sampi bersuara dengan harapan bau itu segera menjauh. Pikiran kotor pun menjalariku: "apakah saudaraku ini tidak gosok gigi????" "Padahal, ................
Kurangnya perhatian kaum muslimin dengan bau mulut mereka merupakan sesuatu yang sering saya jumpai ketika shalat berjamaah dimasjid-masjid yang alhamdulillah telah menyebar di negeri ini. Aku kurang begitu tahu, apa yang membuat mereka mengabaiakan masalah yang satu ini, apakah mereka memang tidak mengetahui ilmunya atau memang mereka malas menjaganya karena kesibukan yang melanda mereka. Aku rasa, sobat blogger pun pernah mengalami kejadian seperti ini, yaitu ketika sedang shalat berjama'ah, tiba-tiba kita mencium bau tidak enak yang ternyata berasal dari orang di sebelah kita. Tentu saja, konsentrasi kita pasti buyar, pikiran yang ngga-nggak dan berujung pada kekesalan akan mendatangi kita. Dan yang paling sering adalah bau rokok dari perokok berat yang tidak mau menggosok gigi ketika akan melaksanakan shalat. Oke kita hargai mereka yang masih terketuk hatinya untuk melaksanakan shalat ditengah-tengah kondisi yang penuh dengan ujian dan cobaan ini. Akan tetapi, mbok yao, mereka juga tetap memperhatikan hal-hal yang dapat membantu kekhusyuan dirinya ketika shalat dan dengan berusaha tidak membuat sesuatu yang dapat mengganngu jama'ah lain. Tentunya bukan hanya maslah bau mulut saja.
Seharusnya mereka tahu, bahwa kebersihan merupakan masalah urgent yang menjadi perhatian Islam. Tidak ada satupun agaama di dunia ini yang lebih memperhatikan kebersihan melebihi perhatian Islam padanya. Apakah itu kebersihan hati maupun lingkungan. Disebutkan dalam sebuah riwayat yang shahih bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Maka tidaklah mengherankan jika dalam sebagian besar kitab-kitab fiqh, pembahasan tentang kebersihan ditempatkan yang paling awal dari bab-bab lain, yakni bab Ath-Thohaarah. Bahkan, terkait masalah bau mulut ini Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam pernah bersabda yang menyatakan bahwa sekiranya tidak dikhawatirkan memberatkan kaum mumslimin, niscaya bersiwak (menggosok gisi dengan sejenis kayu) akan diwajibkan sebelum kita melaksanakan shalat. Kita seyogyanya memperhatikan hal ini.
Beberapa Tips agar Bau Mulut senantiasa terjaga:
Sebenarnya sieh,,,, ini hanya tips yang mudah-mudah dilakukan terkait penjagaan saja, bukan untuk mengatasi bau yang benar-benar udah jadi penyakit kronis, untuk kasus itu mending langsung ke ahlinya saja Doketer Gigi. Tipsnya adalah (deng...deng.....):
  1. Usahakan untuk selalu menggosok gigi ketika bangun tidur, sehabis makan, terutama ketika ketika memakan makanan yang terkenal baunya seperti Jengkol, Pete, Durian, Nangka dan konco-konconya.
  2. Selalu membawa sikat gigi dan pasta giginya, nggak lucu kan kalo hanya bawa sikat atau pasta giginya saja. Konsekuensinya kita harus membawa tempatnya kan??? taruh disaku, jok motor atau apalah. Tapi mending bawa tas saja, sekalian di isi dengan Al-qur'an , buku-buku bermanfaat dan jangan lupa diisi uang juga.
  3. Kurangi makan berlebihan makan makanan yang berbau tadi.
  4. Selalu menggosok gigi setiap kali mau shalat wajib, jadi praktis gigi kita di gosok lima kali plus tiga kali bagi yang makan tiga kali, jadinya delapan kali sehari. Apa nggak kinclong jadinya tuh gigi.
  5. Pilih pasta gigi yang mengandung pemutih dan penyegar bau mulut. Apa namanya Flouride & Mouthwase ya...???
  6. Apa lagi ya????? Sobat blogger bisa membantu???
Sebagai nasihat terakhir, kiranya bait-bait dibawah ini dapat dijadikan bahan renungan (halah pake perenungan segala)....

Wahai Sahabatku...
Maukah kau kuberitahu suatu rahasia terpendanm dalam dirimu
Salah satu rahasia kesuksesan pergaulanmu
Ketahuilah olehmu ...............

Bau Mulutmu adalah harimaumu....
Maka buatlah aumannya menebarkan wewangian yang menyejukan
Jangan sampai saudaramu tidak berkenan dengan bau mulutmu
Oleh sebab itu, peliharalah baik-baik harimaumu
(by Ngarang Dhewe)


19 Comments

  1. nanti klo mau solat berjamaah pake masker aja heehee..
    kebersihan sebagian dari iman yah :)

    ada award untukmu, silahkan diambil :)

    BalasHapus
  2. Terima kasih tuk tipsnya....kalau menurut saya ada lagi tipsnya...yaitu pake minyak pengharum mulut...itu lho, kayak di film-film. Atau makan permen kiss. Kan jadi harum tuh :-)

    Kalau menurut saya, kalau ada orang yang bau mulutnya, lalu membuat teman yang sholat di sampingnya terganggu, maka dia telah berbuat "dzalim". Ya...dzalim yang tanpa disengaja maksudnya.

    BalasHapus
  3. Saya setuju...an-nadhaafatu minal imaan...kebersihan sebagian dari iman...walau bagaimanapun, kebersihan adalah sebagian dari iman. Termasuk, besrsih dari bau mulut

    BalasHapus
  4. mulutMu harimauMu....? he he he.... Lucu banget, dari cerita itu kita dapat intropeksi diri sudah siapkah kita memulai komunikasi dengan orang lain. kalau tidah siap seperti cerita tadi akibatnya sangat fatal, bisa jadi lamaran kita ditolak hanya lantaran bau mulut.......

    BalasHapus
  5. @ Celotehan idenya bagus jg sieh,,, tp ntar kalo dikira bau multku yang bermaslah bagaimana??? nggak lucu khan... he he he

    BalasHapus
  6. @Luqman tipsnya nggak mengikat kok alias flexible,,, dimodif aja kalo mau he he he

    @Melukis Awan: Lamaran......???

    BalasHapus
  7. Wah ... kalau lagi shalat belum pernah dapet pengalaman seperti itu, paling ya kalau yang sebelah mukenannya bau ya sering :D
    Oke I'm following you back ^^

    BalasHapus
  8. Apik-apik ya ngarang dewek hehehe...

    BalasHapus
  9. ha ha ha parah banget tuh orang,masak sholat kok bau nya sampe tersebar kemana-mana.. padahal kan Rasulullah saja bersiwak setiap mau sholat.. kita seharusnya bisa mencontoh Nabi kita....


    saya jadi heran sama orang itu

    BalasHapus
  10. النظافة من الإيمان

    apalagi itu dalam shalat.. pengen nendang orangnya kalau kejadian kayak gitu.. hehe :)

    BalasHapus
  11. @ Fiction's World: beda jenis, beda kasus. tp ngomong2 cewek punya bau mulu ndak ya??? (kiding)


    @ Ude Baha: apik Tenan ta?? (dadhi GR kiee..)

    @ choirul: Setuju!!!!

    @ faja12: He..emm biar tahu rasa (agak galak dikit)

    BalasHapus
  12. wah saya bingung itu org kok ga nyadar ya.hehe

    BalasHapus
  13. tips yg bagus tu...sama2 kita amalkan

    BalasHapus
  14. haha iya pernah ngalamin yang kayak gini juga. Yah agak menganggu juga sih yang seperti itu.
    Salam kenal ya kak. ^^

    BalasHapus
  15. wah Islam adalah agama yang mengajarkan menjaga kebersihan padahal ya :)

    BalasHapus
  16. oh ya coba cari artikel soal flouride saya dengar itu bahan berbahaya
    pakai siwak aja

    BalasHapus
  17. Blog walking tulisan keren :)
    thanks ya udah mampir ke blog ku juga.

    BalasHapus
  18. pake masker aja biar aman,..sekalian diplester,wkwkkwkw...

    BalasHapus

hai-hai... thank's very-very much ya buat kamu-kamu yang sudah meluangkan waktu buat mampir diblog ini. Meskipun content2nya belum sesuai dengan tema blog (belajar bareng), kuharap nggak menghalangi buat komentar...